Sebelum baca cerita yang vol #2 ini, Emak menyarankan untuk membaca cerita sebelumnya, Welcome American Baby #1, biar nyambung π
Cemilannya masih ada kan ya? π kalo udah abis silakan beli di Indomaret. Duh apa kabarnya Indomaret ya, uda staun lebih ga kliatanπ
Sampai di Negeri Paman Sam
Setelah menempuh perjalanan panjang selama 27 jam akhirnya sampailah ya The Fleming's di apartemen tercinta. Kalo mau tahu apa dan bagaimana siyookkk nya bumil begitu nyampe klik disini.
Di Amerika ternyata sangat berbeda prosedur untuk pemeriksaan rutin kehamilan, jadi bisa dibilang selama hampir 3 bulan libur cek kehamilan ke dokter π *bumilnya was was aja tiap hari terus berusaha dengerin gerakan adek di dalam perut sambil terus rutin minum vitamin dari dokter yang uda kita beli buat persediaan 3 bulan
Berbedanya dimananya?
Pertama, di Amerika ini wajib bagi kita tercover oleh asuransi, dan memang besar manfaat yang kita dapatkan dengan ikut asuransi (biaya ke dokter terasa lebih ringan karena sebagian besar dicover oleh asuransi). Dan ini Bapak belum selesai mengurusnya, karena kuliahnya memang lagi full tugas dan ujian π
Kedua, setelah tercover asuransi, harus mendaftarkan diri dulu untuk memilih dokter kandungan, jadi ga bisa kita seenaknya gonta ganti dokter, pun sama hal nya dengan dokter anak.
Akhirnya dapet Dokter
Alhamdulillah akhirnya kita bisa janjian dengan dokter (by email) setelah sebelumnya kita kirim scan buku hamil selama di Indonesia *Sebenarnya agak worries juga dengan riwayat PPT Emak sebelumnya, apakah dokter disini nantinya akan mempermasalahkan hal itu
Tanggal 19 Desember 2016 jam 9 pagi telah sampai di Klinik Dokter. Setelah menunggu kurang lebih 20 menit, nama Emak dipanggil juga.
Kupikir langsung bertemu dengan dokter dan bisa lihat perkembangan dede setelah hampir 3 bulan ga cek ke dokter, ternyata Emak diharuskan menjalani beberapa tes π Tes apa? 2x tes urin, 1x tes darah, 1x tes papsmear, baru kemudian cek usg. *emejing itu namanya tes papsmear yaaaaa, perut uda gede banget (36week) harus tes papsmear. MashaAllah......
Setelah semua tes Emak jalani, barulah kita bisa bertemu dan berkonsultasi langsung dengan dokternya.
Baru bertemu dan kenalan dengan dokternya (dokternya cewe), kira2 beliau bilang begini "Ibu dan Bapak, dari hasil tes dan usg tadi kami menyimpulkan bahwa baby nya tumbuh kecil (small growth), the baby hanya memiliki berat 2.6 kg padahal Ibu sudah masuk minggu ke 36, harusnya tidak seperti itu. Jadi kami sarankan untuk melahirkan lebih cepat"
Dyaaaaaaaarrr !!! Ambyaaarrr kabeh ππ
"Maksudnya Dok? Dipercepat? berarti dengan operasi? HPL istri saya akhir Januari Dok menurut catatan terakhir dokter di Indonesia" *Bapak ngomong kaya gini dengan berusaha tenang, sedangkan sayaaaa wis gemeter ππ
"Yaaaa, kami sudah baca semuanya, baby sehat tapi kami menyarankan lebih baik melahirkan minggu depan, lebih baik the baby dibesarkan diluar saja. Tidak perlu khawatir, kita akan melewati dengan proses normal. Diantaranya memakai induksi. Jadi Ibu akan cepat bertemu dengan the cute baby dan memeluknya, Ibu akan cepat sehat"
*Dokter berkata begini dengan suara dan ekspresi yang sedikit menggemaskan tapi menurut Emak sama sekali ga menggemaskan ππ
Bagaimana bisa tenang, baru aja dapet dokter, ketemu dengan dokternya sudah disuruh melahirkan minggu depan. Rasanya mau pengsan di tempat.
Belum sempat kami bicara, Dokter bilang lagi "Okee kita lakukan ya minggu depan, saya akan menelpon Rumah Sakit, dan booking kamar karena minggu depan adalah masih suasana Chrismast, mungkin ada beberapa dokter yang sedang di luar. Ibu persiapkan perlengkapan yang perlu dibawa, car seat harus disiapkan karena tanpa car seat bayi Ibu tidak dapat dibawa pulang dan kami juga yang nantinya akan memasangkan bayi Ibu ke car seat. Jam 10 pagi kami tunggu di Rumah Sakit. Vitamin tidak usah diminum, karena memang kami disini tidak pernah memberikan vitamin kepada ibu hamil cukup makan makanan yang sehat saja"
Ini mah yaaa siyoooknya ngalahin ngeliat isi kolkas apartemen pas awal datengπ
"Dok, apakah boleh anak kami yang pertama menemani di Rumah Sakit?"
"Boleh, tapi setelah Ibu selesai melahirkan"
Kaaaaaannn, tambah gemeter badan rasanya. Kakak gimana? dititipkan siapa selama Emak melahirkan. Pas banget waktu liburan kuliah dan kebetulan keluarga teman disini belum ada yang datang, teman juga banyak yang pulang π
Ya Allah.....sesak dada ini rasanya.
Kami berdua diam saja di ruang tunggu. Emak bagaimana? Emak udah sesenggukan ππͺ
Di tengah kebingungan, kami putuskan untuk menitipkan kakak ke keluarga bule Amerika disini yang kebetulan baru kami kenal sebulan ini. Berasa jadi orang tua yang jahat, menitipkan anak entah berapa lama sampai Emak melahirkan ke keluarga bule yang baru dikenal. Tentu Bahasa berbeda, kebiasaan berbeda, makanan juga berbeda. Tapi sudah ga ada jalan lain lagi π
Mereka seperti malaikat penolong bagi keluarga kami. Alhamdulillaaah bantuan Allah datang melalui mereka |
Khusus Emak, banyak makan es griiiiiiiimm dan minum susu supaya baby dikit gedean beratnya.
Hari yang ditentukan (26 Desember 2016)
Jam 10 pagi Emak dan Bapak sudah tiba di Rumah Sakit dengan diantar oleh keluarga Ryan yang hanya mengantar sampai pintu depan Rumah Sakit dan berlalu dengan kakak ikut mereka π *Allahurobbi, semoga kakak jadi anak yang baik selama disana, ga ngerepotin, makannya banyak, tidurnya enak, happy dengan Ellie dan sehat sampai Emak selesai melahirkan adek. Sampai bertemu kembali kakak! π
Setelah menunggu 15 menit, kami dipanggil dan diantar ke bagian 'Delivery Room'. Sepanjang jalan di lorong rasanya campur aduk sambil terus berdzikir supaya hati tenang.
Ini harus dihadapi, ini sudah pilihan kita. Lahaula wala kuwata illah billah hu wal alil hil adzim...
Kita pasti bisa ya Bapak *sambal terus saling berpegangan tangan *nulis gini aja berasa dibawa kembali ke peristiwa setahun lalu, pengen nangis deh rasanya π’ *emak baper aaaahh...
Delivery Room
Tiba di kamar yang telah disiapkan. Ruangannya besar dan luas, lengkap dengan alat2 dokter semacam monitor dan ga tau apa aja, ada semacam loker besar juga. Pikir Emak jadi satu dengan Kamar Perawatan karena untuk sebuah ruang operasi, ini terlalu hangat dan apik π *pengalaman SC anak pertama. Tapi di sisi seberang terdapat tempat tidur mungil gitu, nampaknya itu buat bayi jika sudah lahir *oke fix ini kamar eksekusi ππ£
Sebagian penampakan Rumah Sakit dan Delivery Room nya
Ditemani oleh nurse, Emak dituntun untuk ganti baju Rumah Sakit dan kembali menjalani tes urin. Jam 11.30 selang infus induksi dipasang, Emak dilengkapi juga dengan alat semacam sabuk yang dilingkarkan ke perut berguna untuk mendeteksi denyut nadi bayi.
Rumah Sakit UAB ini merupakan salah satu Rumah sakit Ibu dan anak terbaik di state Alabama. Saat Emak dan Bapak menemui kesulitan Bahasa atau istilah kedokteran yang kami gak ngerti mereka menyediakan penerjemah dalam 150 Bahasa di dunia. Wuoow!!
Penerjemahnya pas kebetulan orang yang juga pernah tinggal 5 tahun di Indonesia π
|
![]() |
Ketika akan dipasang infus induksi π |
Rebahan aja di Kasur, sooooo boring!
Emak pake olahraga! Jalan2 di kamar sekedar exercise dan menghilangkan ketegangan otot dan syaraf terutama pada wajah agar tetap kliatan cantik π Olah raga dengan kedua tangan ada selang infusnya ribet juga ya ππ
![]() |
Emak lagi ngepel lantai Rumah Sakit ππ |
![]() |
Pemasangan Foley Catheter.
Wajah Emak uda merenguuuut aja, setelah itu teriak histeris π
|
Beberapa bulan setelah melahirkan, baru Emak searching sebenarnya tujuan pemasangan alat ini untuk apa π
Jadi tujuannya adalah untuk kateterisasi urina yang dimasukkan ke dalam canalis servikalis sampai melewati ostium uteri internum dan dibuat balon (balon digembungkan dengan memasukkan cairan Aqua Bidestilata sebanyak 10ml. Diharapkan akan adanya penekanan pada serviks (pematangan serviks) dapat merangsang terjadinya kontraksi
Setelah beberapa jam (ga inget jam berapa tepatnya), balon kateter tersebut dilepas. Jam 19.30 dilakukan pemeriksaan Jalan lahir kembali oleh dokter (ternyata ganti dokter, kalo malem dokternya cowo, sungkan dan ringkuh juga jadinya yaaa kalo cowo). Ternyata pembukaan Emak masih tetap dua π Yang berarti sudah 8 jam Emak merasakan infus induksi dan kontraksi. Karena pembukaan tetap masih belum ada perkembangan, dosis ditambah lagi menjadi 10 ml. MashaAllah.....
Saat ini Emak merasakan nikmatnya sakit yang luar biasa, kontraksi hilang datang hilang datang lagi. Emak melihat kecemasan pada wajah Bapak. Bapak yang selalu berdzikir dan berusaha untuk menenangkan Emak, menghibur Emak. Lagu ost Drama Korea yang sudah disiapkan untuk menghibur Emak menghadapi kelahiran juga nyatanya ga mampu mengatasi situasi yang mencekam ini π Bapak yang ga pernah beranjak pergi bahkan untuk sekedar makan. Sampai2 kadang makan saja Bapak selalu bersembunyi di pojokan haha....... Karena apa? Karena Emak sama skali ga boleh makan apa2 selain es batu padahal perut uda laper banget *kebayang baso pedes, dimsum, batagor, tahu campur lamongan bahkan disodorin Nasi anget sama krupuk aja rasanyaaaa....
![]() |
Makanan Masa Kini. Makanan Emak selama di Rumah Sakit. Es Batu!
Coba boleh tambah syruuup aja ya π
|
Emak dan Bapak juga selalu mencemaskan kakak. Apa kabar seharian ini? apakah sudah makan? atau sudah tidur? Leslie selalu memberikan informasi dan mengirimkan foto sedang apa kakak sekarang, tapi tetap saja hati Emak dan Bapak ga tega π *yang kuat ya kakak, kita sama2 berjuang.
Sedangkan keluarga di Indonesia. Mama Papa Bapak Ibu selalu memantau dan menyambung doa untuk kelancaran kelahiranku.
Ya Allah rasanya di situasi seperti ini semakin terasa kasih sayangMu selalu ada untuk kami.
![]() |
Selfie sama Bapak. Hasil maksimal Emak senyum itu dah π
Coba ada Oppa So Ji Sub #ehhh
|
Jam 21.00, Dokter kembali memantau keadaan Emak dan menyarankan kembali memasang Foley Catheter untuk kedua kalinya. Seketika Emak langsung lemaaasssss. Uda ga kuat lagi kalo harus dipasang kembali balon kateter. Rasanya uda kehabisan tenaga buat berteriak dan menahan rasa sakit *laper lagi *itu juga sih penyebabnya.
Dalam kondisi ini Emak hampir give up! Ingin rasanya sudahlaaaahhh operasi saja ya. Kalo dihitung sudah 10 jam induksi infus dan pasang balon keteter. Tapi karena ingat lagi kalo ga ada siapa2 disini hanya ada kita bertiga, jadi Emak tetap harus bisa normal agar sembuhnya lebih cepat dan bisa langsung ngerjain semuanya.
Dokter menyarankan gimana kalo pake Epidural ?
Aahhh ingat lagi jamannya lahiran pertama, suntikan menyengat itu hikksss π’πͺ dan ini harus diputuskan dengan cepat mengingat Emak sudah terlihat lelah atau dilakukan operasi.
Kita berdua juga harus bisa memutuskan sendiri dengan cepat tanpa ada yang bisa diajak sharing. Ya Allah.... berilah kekuataaan
Setelah berdiskusi cukup alot dengan Bapak, efek samping yang mungkin akan timbul dengan Epidural dan juga apabila ga bisa juga maka tetap saja harus operasi π Namun mengingat Rumah Sakit ini banyak yang berhasil lahiran normal dengan Epidural ini, maka kami memutuskan untuk melakukannya.
Jam 23.00 tim dokter Epidural dateng dan segera melakukan tugasnya, seketika kaki Emak sudah ga kerasa apa2 lagi. Infus Epidural ini juga tersambung dengan monitornya sehingga Dokter Epidural bisa selalu monitor penggunaan dosis epidural ini. Bisa juga di tambah dosis nya sendiri apabila kemudian efek epidural berangsur hilang.
Keren ya kiri kanan penuh dan masih setia dengan es batunya ππ£ |
27 Desember 2016
Jam 00.10 Tim dokter kandungan datang untuk memeriksa bukaan jalan lahir Emak. Masih pembukaan 3 π£πͺ
'Dek, ayo berjuang bersama2 ya!' 'Dek, uda nemu Jalan lahirnya belum?' 'Dek, lagi apa? tidur ya? adek capek ya?' 'Dek, ayo berjuang sama2!' 'Dek, semuanya uda nunggu adek keluar' 'Dek, kamu anak yang kuat. Kita pasti bisa ya'. Seringkali Emak mengajak ngobrol adek dikala rasa sakit kontraksi hilang.
10 menit kemudian, dipasanglah lagi Foley Catheter untuk kedua kalinya. Ajaib! memang ga kerasa apa2. Untunglah telah melakukan tindakan Epidural, sangat membantu untuk sedikit menghilangkan rasa sakit. Beberapa jam kemudian, balon keteter dilepas.
Dan Emak pun tertidur nyenyak daripada malam sebelumnya. Thanks Epidural.
Paginya perut laper banget, mencoba untuk bertanya kepada nurse yang jaga, mungkin dibolehkan untuk makan sedikit saja *namanya usaha ya mungkin kali ini nurse nya lebih baik hati daripada kemaren2 ππ. Tapi tetap saja ga boleh hahahaha......*ngluthuk es batu lagi π
Jam 9.45, tim dokter kandungan datang memeriksa lagi (kali ini dokternya ganti lagi, sekarang cewe) *mereka shift setiap 12 jam. Pembukaan masih 4.
Dokter menyarankan kembali untuk dilakukan cara induksi lainnya, yaitu Break Water atau yang kita kenal dengan 'Pecahin Ketuban'. Kembali Emak dan Bapak harus memutuskan dilakukan pecah ketuban atau ga. Ada beberapa efek samping yang mungkin timbul dari pecah ketuban ini, yang paling sering adalah adanya infeksi di dalamnya.
Emak dan Bapak dengan cepat meng-gugel. Memang dengan memecah ketuban lebih mempercepat proses pembukaan tapi juga ada masanya maksimal 24 jam, apabila tidak ada pertambahan pembukaam maka harus di operasi juga, karena kondisi bayi berbahaya.
Kembali lagi kami di challenge!
Oke. Kamipun mengiyakan.
Bismillaaahhh..... akhirnya dilakukan pecah ketuban. Prosesnya sangat cepat. Ketuban telah dipecah dan pelan2 merembes.
Jam 14.00, Emak panas badan. Suhu ketika itu sekitar 41Β°C. Emak dikasi antibiotic yang dicampurkan ke dalam infus sebanyak 2x. Nurse kala itu yang bersama Emak bernama Rachel (yang inget namanya sampe sekarangπ). para nurse disini selalu monitor dan ga pernah lepas dari monitornya, mungkin hanya meninggalkan pas makan siang aja. Padahal menurut Emak ya cuman gitu2 aja sih, tapi mereka selalu duduuuuk aja di depan monitor π
π
![]() |
Rachel serius banget, sampe kita foto juga ga nyadar π |
Ya Allah...beri kekuatan dan keyakinan kepada kami.... *nulis begini aja wis mbrebes mili π ingat sakitnya. Kadang kapok punya bayi hahaha.... *kapok lombok
Tim dokter memeriksa lagi perkembangan keadaan Emak. Kali ini dokternya lumayan bening ahahaha.... *emak uda mulai bosan banget, uda mulai konsleett π his name is Dr. Smith.
Intinya dokter bilang begini "Emak Bapak, ini sudah terlalu lama. Sudah 28 jam dilakukan infus induksi, 2x pemasangan balon keteter, baru saja dilakukan pecah ketuban dan si Ibu terkena infeksi sehingga badan panas. Harusnya hal ini ga boleh terjadi. Jadi kami menyarankan untuk dilakukan Operasi malam ini juga. Ini sudah dalam kondisi berbahaya bagi Ibu dan bayi"
Dyaaaarrrr!!! Ambyaaarrr!!!
Emak seketika nangis, Bapak bingung dan cemas.
Tapi kami berdua sama2 menyadari memang ini sudah terlalu lama. Sudah 28 jam!
Tapi Emak tetap bersikeras untuk normal. Emak tau Bapak sudah ga tego, dari wajahnya sudah bisa berbicara 'Pliiss bunda kita lakukan operasi saja ya'. Tapi karena liat istrinya yang keras kepala hahaha.... ga sampe terucap itu π
"Dok, kasih kami kesempatan lagi. Kami masih tetap ingin semuanya berjalan normal", kata Bapak. Ahhhh I love you daaaahh Bapaaak π
Sementara kakak sudah mulai galau, kalut, resah, uring2an, nangis di rumah Ellie, menanyakan Emak Bapaknya mana?
Ya memang sudah hampir 2 hari Emak disini.
Untunglah masih dalam even Chrismast jadi Leslie masih libur.
Kami memberi kabar dan meminta doa kepada keluarga.
Suasana hening, dzikir dan doa terus kami lantunkan.
Ya Allah berilah keajaiban pada kami.
Jam 18.00, Tim dokter masuk lagi dan memeriksa pembukaan kembali. Dan berkata.....
"Good Job, Mom!! U are in eight!"
Hah maksudnya dok? Uda bukaan 8?
"Yaaaaa, lupakan apa yang pernah saya ucapkan tentang operasi. Siapkan untuk kelahiran normal. The baby soon is coming!"
Langsung meledak laaaahh nangis haru Emak dan Bapak.
Ya Allah terimakasiiiiih. Alhamdulillaaahhh.....
"Bun, semangat ya! Sebentar lagi adek lahir. Masih kuat kan?"
"InshaAllah kuat" *berasa semua sakit yang selama ini kurasa, hilaaaaaang. Yang ada semangat lagi π
Rachel sampe ikutan nangis juga dya ππ Dya yang nemenin Emak dari pagi sampai malem ini jadi tau bagaimana perjuangan dan kegigihan kita saat dokter bilang harus Operasi.
![]() |
Ini yang namanya Rachel. Abis nangis sesenggukan tuuuh ππ |
Segera Rachel menyiapkan semua keperluan untuk melahirkan. 2 jam lagi Emak akan siap untuk melahirkan. Rasanya happy banget. Setelah 2 hari ini, baru Emak bisa tersenyum lebar *bisa makan sebentar lagi haha....
Tepat jam 20.00, ada tiga orang nurse masuk dan memberikan arahan. Tapi semuanya dalam keadaan suka cita jadi Bapak sempet bikin kelucuan, ngajarin para nurse itu untuk bilang "Tarik" dan "lepas" dalam Bahasa Indonesia. Mereka benar2 melakukannya lhoooo hahaha.... Heboh banget!
Hanya sebentar, kepala bayi sudah muncul. Dr Smith masuk ruangan. Beberapa orang juga langsung berbondong2 masuk ke dalam ruangan. 3 dokter anak, 3 dokter kandungan dan mungkin sekitar 6 nurse yang masuk. Seketika rame banget ruangan. Dengan sekali 'ngeden' adek sudah keluar. Alhamdulillaaaah. Mereka melakukan semuanya dengan cepat. Sama sekali ga ngerasa sakit. Bayi hanya di lap handuk kemudian ditaruh di dada Emak.
"Haaiii malaikat kecilkuuu...."
Lega.
Sembari IMD, Dr. Smith menjahit hehe... tapi bener ga sakit, mungkin karena masih ada pengaruh Epidural ya, tapi memang bener lebih sakit, sakitnya kontraksi.
![]() |
Haaaiii Dr. Smith π |
Plasenta?
karena Emak sempat terinfeksi dan panas harusnya plasenta ga boleh dibawa pulang, mungkin kalo disini plasenta ditaruh di Rumah Sakit ya, tapi Bapak tetap membawa plasenta adek. Namun harus tanda tangan beberapa surat pernyataan.
Jenenge wong Jowo, plasenta harus dipendem di pekarangan rumah dikasih lampu dan ditutup hihihi.... *tapi kita ga sampe cerita ini sama dokter, terlalu panjang untuk diceritakan π
hikkkks, sediiih haruu euy... kisskiss buat dirimuw ocha dan keluarga yg nunjauh disana yaaaa.. #ikutan deg"an bacanya dan mrembes juga nih mata, ehehehe..
ReplyDelete